Tuesday, January 31, 2012

Compare and Memorize

Barusan baca buku 9 Summers 10 Autumsnya Mas Iwan Setyawan, beberapa waktu lalu menyelesaikan serialnya Mas Anwar Fuadi "Negeri 5 Menara". Ada beberapa hal yang menarik. Kedua penulis ini menuliskan pengalamannya dan perjuangannya mencapai kehidupan mereka saat ini. Bersyukur saya pernah bertemu keduanya. Mas Iwan bertemu saat diajak Mas Yanuar di kedai kopi bilangan Senopati, lanjut lagi ketemu Mas Anwar waktu ngikut obsat, dikenalin sama Mas Yanuar juga.

Yang barusan pertama inget waktu Mas Iwan cerita mengenai Venice, inget kejadian di San Marco Piazza, makan spaghetti ama nyokap. Ada keserupaan di dalam tulisannya dan perasaanku waktu itu, "Kapan saya bisa ajak papa, mama, and adek (sekarang nambah calon istri) ke tempat ini". Tempat yang memberikan pengalaman berbeda, misteriusnya, keunikannya membuat kota itu jadi tempat yang gak membosankan. Someday harus ke sana, Insya Allah. Sesuai janji ama pacar waktu bareng-bareng nonton The Tourist waktu itu. Naek Gondola sama persis yang dinaekin Johny Depp and Angelina Jolie.

Masih inget 3 hari di sana, nginep di hotel San Marco Piazza, bingung pertama di sana, ndak ada transportasi lain selain transport air. Yap, waterbus, water-taxi, gondola. Semuanya pake perahu. My mom asked, "Is there any car here?"; seriously untuk pertama ke sana emang bingung. water is everywhere. Ketemu sama pemilik hotel, Hugo, yang ayah tirinya orang Sumatra. Warm and nice people combined with unique place, Insya Allah ke sana lagi ajak semuanya. aamiin.

Makin jelas kalau tulisan ini ndak jelas juntrungannya, semakin banyak yang ditulis semakin banyak absurbnya. Lanjut lagi nanti kali ya.

Share:

Thursday, January 26, 2012

Hari Ini

On my bus to office, 26th january 2012.
Atas jembatan semanggi...

Mungkin hal naek bus karyawan itu menjadi hal yang rutin. Tapi kalau kita coba analisis lagi. Setiap rutinitas setiap hari memberikan suatu pengalaman yang baru. Hal yang dikerjakan hari ini bakalan berbeda dengan yang kemarin. Contoh rutinitas yang membosankan buatku: kerja rutin bikin laporan. Mungkin ya kerjaannya sama, bikin laporan. Coba kita liat lagi, laporan yang sekarang kontennya/isinya pasti beda. Jadi buat apa bosan?

Satu lagi, banyak sekali orang yang gak suka ama kerjaannya. Ngerti ama hal ini, orang sering ngerasa bosen, males kerja. Betul? Bener sie, ngerasain hal ini waktu jadi buffet boy di Gekko as part timer di NCL, UK. Alhamdulillahnya nemu nilai-nilai baru di kerjaan itu. Keliatannya sepele, tapi kalau disambungin dan dianalisa lagi, kerjaan kita luar biasa.

Waktu nganterin makanan, liat para pelanggan. Raut mukanya masing-masing, mereka puas ama makanan yang kita antar, mereka tersenyum, bersenda gurau ama keluarganya, bercanda sama kawan-kawannya. Senyum mereka jadi kebahagiaan buatku. Tertawa mereka yang bikin semangat untuk bekerja lebih baik lagi. Terima kasih buat kesempatan untuk melihat hal itu.

Back to routines, sekarang aku jadi mekanik pesawat. Masih baru jadi masih ngikut engineer. Cuman satu yang kuharapin, orang yang naek pesawatku bisa tiba dengan selamat di tujuan, melepas rindu dengan keluarga, deal bisnis jutaan dolar, berlibur, meresmikan sebuah perusahaan baru. Semuanya ada efeknya. Ngeliat leganya para penumpang, bahagianya mereka, atau suksesnya bisnis mereka. Secara tidak langsung kita punya peran di situ. Ladang amal yang tak terkira.

Masih mau males-malesan kerja? Me? Insya Allah tidak. Wish me luck please :)


Powered by Telkomsel BlackBerry®
Share: