Thursday, July 23, 2015

Ikhlas

Baru inget kemarin ngobrol ama bini di Bus, ditambah beberapa ingetan gw waktu ngobrol ama Pak Khom. Ikhlas bisa dalam bentuk macam-macam ya.

Pertama yang ama bini itu ikhlas terhadap apa yang terjadi ama kita. Gw pernah cerita kan mengenai prestasi-prestasi masa lalu yang menjadi pride gw, tapi kenyataannya gw masih banyak kurangnya, khususnya di bidang akademis sekarang. Ikhlas di sini yaitu kalau menerima segala sesuatu kekurangan dari diri kita. Dari ikhlas itu, apa yang sudah terjadi dilepasin dijadiin pelajaran buat kita, atau kata lain 'move on'. Berat memang, tapi bener juga kalau kata orang 'time heals'. Dengan ikhlas menerima kekurangan, jadinya malah nyari bagaimana caranya untuk memperbaiki kekurangan itu, bukan tetap sombong dan bingung malah jadi excuse, jadi seakan-akan fake atau menutup-nutupi, bukan ditambal. hehehe. Jadi kalau di abnon sempat ngeliat harus 'keliatan pintar', menurut gw harus ditambain, keliatan pintar ya tetep harus dikerjain peer nya. hehehe.

Kedua ikhlas yang ngobrol ama Pak Khom. Kalau disuruh nyuci mobil misalnya, kalau dongkol ngerjainnya, gak niat, itu bisa rugi dua belas. Pertama, udah tenaga habis karena dibuat nyuci mobil, kedua gak dapet pahala soalnya ngerjainnya sambil dongkol.

Ya, kurang lebih itu, ikhlas apa yang terjadi dan ikhlas dalam memperbaiki diri. In shaa Allah :)
Share: