Thursday, August 06, 2015

Challenger

Jadi inget dulu ada dua group pekerja di tempat kerja di restoran, contender dan pl**ker. hahaha.

Kalau kerja lu bagus itungannya itu contender dan sebaliknya.

Satu lagi yang menarik, waktu itu pernah pas bimbingan gw sama supervisor gw. Gw minta maaf kalau gw under performance, dan gw berjanji bakal terus berusaha dan bekerja semaksimal mungkin. Itu yang bikin gw selalu datang setiap minggu untuk ketemu para supervisor, karena gw tahu gw masih jauh dari baik dan gw pengen dapat arahan dari mereka untuk bisa lebih baik.

Suatu ketika, gw benar-benar minta maaf dan mungkin muka gw kayak sedih gitu kali ya. Bingung mungkin gw nya, sama sedih. Tapi ada satu kata yang bikin gw jadi semangat lagi dan terus bekerja keras lagi. Yaitu, waktu dia bilang, kurang lebih begini, bagi kami kau adalah seorang challenger, tantangan bagi kami bagaimana kita bisa bawa kamu lulus dan jadi PhD yang baik. Waaawww, makin dah gw hormat sama beliau-beliau ini. Gw yang merasa minder, merasa paling gak tahu apa-apa dan merasa paling bodoh, tapi mereka melihat diri gw dari perspektif yang lain.

Mungkin adalah cara mereka yang berbeda-beda dan bikin gw kaget untuk beberapa hal. Tapi itulah seninya, perbedaan culture dan perbedaan pemikiran ditambah banyak hal baru untuk seseorang yang baru datang ke sini. Semua bisa memaklumi, dan yang penting dari diri gw sendiri untuk mau berubah dan berusaha.

Jadi lah gw ingin terus berusaha, gw gak mau menyesal karena gw merasa belum melakukan apa-apa nanti. So, wish me luck to become the best challenger. Aaamiinn.

Share: