Masih inget kata ini dari film shawshank redemption.
Jadi kata arti ini bisa menandakan bahwa kalau orang pikirannya bisa terkungkung dalam sebuah organisasi. Nah ini yang terjadi, culture yang ada di suatu organisasi atau perhimpunan atau lingkungan tertentu. Bisa dari lingkungan masyarakat ataupun profesional.
Nah, kayaknya gw merasakan hal yang sama. Gw merasa gw terinstitusionalisasi sama lingkungan pekerjaan gw. Jadi culture di tempat kerja gw ya kebawa di lingkungan yang sekarang. Cara bekerja, cara berpikir, cara memecahkan sebuah masalah. Itu semuanya beda banget ternyata. Yang beratnya lagi adalah ketika gak sadar, atau malah sadar tapi takut untuk keluar dari institusi itu. Karena merasa di institusi itu merasa menjadi sesuatu atau memiliki sesuatu.
Out of the box kata orang banyak. Ya memang, akhirnya pengalaman yang berbicara. Semakin banyak pengalaman, semakin besar orang untuk bisa beradaptasi di box-box yang lain. Kembali lagi semua itu proses. Kembali lagi menjadi seseorang yang tidak tahu apa-apa itu sangat sulit. Suatu sisi ada pengalaman yang bisa dibawa dari kotak yang sebelumnya. Tapi ya mungkin itu value tambah yang mana, mungkin justru value itu tidak begitu dinilai di kotak baru.
Ini yang baru gw sadarin waktu kemarin sidang tahun kedua. Dan memang alhamdulillah gw dikasih kesadaran mengenai hal ini. Gw ini sebenernya belum mengerti apa-apa dibanding yang seharusnya. Jadi gw dikasih masukan dan kesempatan belajar untuk meningkatkan value-value yang dinilai di kotak gw yang baru ini. Memang butuh beberapa waktu untuk gw, tapi itu wajar menurut gw. Karena learning curve orang akan berbeda-beda, gak bisa menyamakan satu sama lain.
Atau malah ada skenario lain yang bikin orang itu keluar dari box itu walaupun box itu belum dia kuasai betul, kembali ke box lain, atau menuju box di mana mereka yakini kalau mereka punya kemampuan di situ. Nah di sini dituntut kekuatan mental dan komitmen dan konsistensi. Alhamdulillah masih punya itu semua. Jadi walaupun sampai sekarang gak tahu box ini harus diisi apa saja, tetap jalani saja, pantang mundur (kata Papa Oy), maju terus (kata Papa Agus), ya itu semua dijalani. Semua yang berada di hadapan, ya dihadapi dan diselesaikan.
In sha Allah bisa, kayak blog gw sebelumnya kalau kesuksesan, kepintaran, rajin, semua itu diperoleh dari usaha, bukan gifted/ pemberian/ warisan. Banyak orang sukses bilang kalau sukses itu bakat sepersekian persen dari usaha. jadi kenapa takut? Punya Allah, punya keluarga yang mendukung, tinggal diri ini sendiri yang harus siap untuk berkomitmen! In shaa Allah. Bismillah!