Pulang kemarin memberikan banyak masukan buat diri sendiri.
Pulang kemarin mengingatkan kalau gw ini masih berperan sebagai anak, menantu, kakak, kawan, teman, bawahan, senior, yang juga menjadi sebuah simbol kebanggaan, kebahagiaan, dan harapan keluarga. Ini yang bikin pulang kemarin menjadi pemicu semangat lebih giat dan lebih baik lagi ke depannya.
Mungkin di sini, di depan supervisor gw, gw bukan siapa-siapa, gw malah ngerasa kalau itu menjadi sebuah beban buat gw. Gw ngerasa gak sebagai apa-apa, ya as someone juga pekerjaan gw.
Tapi itu kehidupan, dengan melihat perspektif yang berbeda in sha Allah akan memberikan gw semangat dan energi baru lagi. Ingat membaca novelnya A Fuadi di ranah tiga warna. Perasaan mau menyerah atau mau lari saja sering kali mengammpiri, tapi kadang di situ malah kita lupa bersyukur. Bersyukur atas kesempatan ini, bersyukur atas kehidupan dan kesempatan yang didapat dan bersyukur atas semua dukungan dari lingkungan di Indonesia. Kadang merasa lupa itu.
Bismillah, semoga berikutnya akan kemudian akan menjadi lebih baik lagi. Sebagai PhD student, bapak, suami, anak, menantu, pegawai professional, yang memberikan yang terbaik. Amin :)